ALIRAN UTAMA
PEMIKIRAN FILSAFAT
a. Rasionalisme
Aliran
ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang
benar diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan
menangkap objek. Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran empirisme yang
disebabkan oleh kelemahan indera dapat dikoreksi, seandainya akal digunakan.
Fungsi pancaindera adalah untuk memperoleh data-data dari alam nyata dan akal menghubungkan
data-data itu satu dengan yang lain[1].
Para
penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak dalam ide.
Kebenaran mengandung makna ide yang sesuai dengan atau yang menunjuk kepada
kenyataan,
Descartes
seorang pelopor rasionalisme, tidak ragu bahwa ia ragu. Kebenaran adalah cahaya
terang dari akal budi sebagai hal-hal yang tidak dapat diragukan. Ide adalah
bukanlah ciptaan manusia, fungsi pikiran manusia hanyalah untuk mengenali
prinsip-prinsip tersebut lalu menjadikannya pengethuan.[2]
Kelemahan
rasionalisme adalah criteria untuk mengetahui kebenaran dari suatu ide yang
menurut seseorang jelas tetapi menurut orang lain tidak. Jadi masalah utamanya
adalah evaluasi kebenaran dari premis-premis yang digunakan.
b. Empirisme
Empirisme
berasal dari bahasa Yunani yaitu Empeirikos artinya pengalaman. Menurut aliran
ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman yang
dimaksud adalah pengalaman inderawi. Namun hasil tangkapan inderawi
masing-masing individu dapat berbeda karena terbatas pada sensiblitas
organ-organ tertentu.
Aliran empirisme memandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari
pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah
berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa
ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai
pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini
dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini
dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan
teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam.
Contoh : Bagaimana orang mengetahui bahwa e situ dingin. Seorang empiris akan mengatakan bahwa “karena saya merasakan hal itu. Dalam pernyataan tersebut terdapat tiga unsur yaitu : Mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia mengetahui (metode).
Contoh : Bagaimana orang mengetahui bahwa e situ dingin. Seorang empiris akan mengatakan bahwa “karena saya merasakan hal itu. Dalam pernyataan tersebut terdapat tiga unsur yaitu : Mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia mengetahui (metode).
John
Locke (1632-1704), bapak empiris Britania mengemukakan teori tabula rasa
(sejenis buku catatan kosong). Maksudnya manusia pada mulanya kosong dari
pengetahuan, lantas pengalaman mengisi jiwanya, maka ia kemudian memiliki
pengetahuan.
David
Hume menyatakan bahwa manusia tidak membawa pengetahuan bawaan dalam hidupnya.
Berdasarkan teori ini, akan hanya mengelola konsep gagasan inderawi, menyusun
atau membagi-baginya. Jadi dalam empirisme, sumber utama untuk memperoleh
pengetahuan adalah data empiris yang diperoleh dari pancaindera.
Kelemahan
aliran empirisme antara lain[3]
:
1. Indera terbatas, benda yg
jauh kelihatan kecil ternyata tidak.
2. Indera menipu, pada org yang
sakit demam, udara akan terasa dingin.
3. Objek menipu misalnya pada
fatamorgana atau ilusi
4. Berasal dari indera dan objek
sekaligus. Misalnya mata tidak mampu melihat seekor kerbau secara keseluruhan.
c.
Idealisme
Ajaran
idealism menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai
dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau
psikologis yang bersifat subjektif. Oleh karena itu pengetahuan menurut teori
ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran, yang diberikan oleh pengetahuan
hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang (subjek)[4].
Idealism
subjektif akan menimbulkan kebenaran yang relative karena setiap individu
berhak menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya, sehingga kebenaran
universal tidak diakui. Oleh karena itu kebenaran agama dan aturan
kemasyarakatan hanya bisa benar untuk kelompok tertentu dan tidak berlaku bagi
kelompok lain.
No Response to "ALIRAN PEMIKIRAN FILSAFAT"
Posting Komentar